top of page
Wita Zella

Cara Mudah Mengecilkan Betis Besar Berotot

Sama seperti fitur tubuh lainnya, betis manusia memiliki berbagai ukuran dan bentuk. Beberapa individu memiliki betis besar, beberapa memiliki betis yang terlihat tirus dan menarik. Jadi, apa penyebab ukuran dan bentuk betis berbeda?

Penampilan kaki jenjang yang membuat seseorang terlihat tinggi sering kali mencuri perhatian orang banyak. Pasalnya, bukan hanya karena berat badan, betis yang telihat besar juga bisa disebabkan oleh kelebihan massa otot pada betis. Individu yang menggeluti olahraga tertentu bisa menghasilkan betis berotot yang membuatnya terlihat besar. Meski olahraga merupakan hobi, tidak semua orang menginginkan penampilan betis yang besar dan berotot.


Melalui artikel ini, kamu akan menemukan cara mudah untuk mengecilkan betis besar. Yuk, simak sampai habis!


Penyebab perbedaan bentuk dan ukuran betis

Terlihat ada beberapa faktor yang memengaruhi ukuran betis individu, di antaranya adalah:


1. Genetik

Faktor utama dan yang paling berpengaruh adalah genetik. Kamu bisa mengetahuinya dengan cara melihat betis anggota keluarga seperti orang tua atau saudara kandung. Hal ini bisa terjadi jika seseorang memiliki Tendon Achiless (jaring ikat besar di belakang pergelangan kaki yang menghubungkan otot betis ke tulang tumit) yang pendek, maka otot betis akan terlihat lebih besar; hal ini dikarenakan otot betis harus memanjang untuk memenuhi tendon yang pendek.


Di sisi lain, jika seseorang memiliki tendon yang panjang, tendon akan lebih jauh ke mengjangkau hingga ke atas, sehingga otot betis terlihat lebih kecil dan lebih tegas.


2. Bentuk tubuh

Penyebab lain dari perbedaan bentuk dan ukuran betis mungkin juga terjadi karena perbedaan bentuk tubuh seseorang, yang membuat betis terlihat lebih besar atau lebih kecil. Misalnya, bentuk tubuh buah pir cenderung memiliki tubuh bagian bawah yang lebih besar dari pada tubuh bagian atas, yang mana dapat membuat betis terlihat lebih besar. Sebaliknya, seseorang dengan bentuk tubuh apel cenderung memiliki tubuh bagian atas yang lebih besar dan tubuh bagian bawah yang lebih kecil, sehingga betis terlihat lebih kurus dan mungil.


3. Olahraga tertentu

Olahraga yang mengerahkan kekuatan, tenaga, dan kecepatan dari otot kaki akan menghasilkan betis yang lebih besar. Olahraga ini termasuk latihan yang melibatkan tanjakan seperti naik bukit. Misalnya, tanjakan curam di treadmill dan menanjaki bukit yang cenderung membentuk betis lebih besar. Selain itu, gerakan lompat seperti lompat tali juga bisa membuat otot betis menjadi besar.

Cara mengecilkan betis

Dari beberapa penyebab yang telah disebutkan, ada beberapa cara mencegah betis besar, seperti memperhatikan olahraga yang akan digeluti. Jika bentuk dan ukuran betis sudah terlanjur besar dan kamu ingin memperkecilnya dengan cara instant yang tidak memerlukan sebuah tindakan menyeramkan, kamu mungkin akan tertarik dengan perawatan pure toxin atau botox untuk mengecilkan ukuran betis.


Mengecilkan betis dengan Botox


Beberapa dari kita secara alami memiliki betis lebih tebal karena genetika ataupun karena latihan fisik tertentu. Neuromodulator, seperti pure toxin, terbukti dapat mengecilkan otot betis. Mungkin kamu tidak mengira bahwa perawatan botox bisa dilakukan untuk mengurangi penampilan betis besar, faktanya, dengan melibatkan sebuah injeksi, pure toxin atau botox akan disuntikkan ke otot gastrocnemius, otot betis terluar yang bertanggung jawab atas ukuran betis.


Pure toxin yang sudah disuntikan akan membuat otot betis rileks sehingga menciptakan penampilan yang lebih ramping. Tidak perlu khawatir, perawatan pure toxin ini hanya mempengaruhi sebagian kecil dari serat otot luar, yang artinya tidak akan membatasi fungsi normal dari betis. Dan yang paling penting, perawatan pure toxin tidak akan berdampak negatif pada aktivitas berjalan atau berlari. Jadi, bisa dikatakan perawatan botox untuk mengecilkan betis besar ini adalah perawatan yang aman tanpa waktu pemulihan.



Datang dan konsultasikan permasahalan unik kamu dengan dokter profesional kami di IORA Dermatology Clinic, Jakarta Selatan.


Comments


bottom of page