Belum banyak yang tahu bahwa benjolan merah yang timbul di kulit bukan hanya jerawat, melainkan kondisi kulit lain yang memiliki lesi persis seperti jerawat vulgaris. Kalau kamu memiliki benjolan merah, bengkak, dan mungkin terasa sakit pada kulit, sudah pasti kamu langsung mengidentifikasi hal tersebut sebagai jerawat. Faktanya, selain jerawat, abses atau yang dikenal sebagai bisul juga bisa muncul di kulit area yang sama seperti jerawat lho, girls.
Kira-kira, apa ya bedanya jerawat dan abses? Simak artikel sampai akhir ya!
Apa itu abses?
Abses atau bisul adalah infeksi folikel rambut yang sering disebabkan oleh bakteri. Lebih lanjut, abses adalah istilah umum untuk benjolan atau pembengkakan, terasa perih yang berisi nanah. Sama seperti jerawat bahkan lebih luas, abses dapat terjadi di bagian tubuh mana saja termasuk ketiak, selangkangan, daerah sekitar anus/vagina, sekitar gigi, hingga wajah, dada, dan punggung.
Karena kemiripannya dengan lesi jerawat, banyak orang mengira kondisi abses adalah jerawat. Sebut saja jerawat pustula atau jerawat batu yang terlihat agak besar, merah, dan juga bernanah. Padahal, jika diperhatikan lebih, lesi jerawat biasanya cenderung lebih dangkal (dekat dengan permukaan kulit) daripada abses yang bisa timbul lebih jauh di bawah kulit.
Perbedaan Jerawat dengan Abses
Agar dapat diobati dengan benar, penting untuk mengetahui perbedaan dan persamaan yang membantu menentukan apa saja yang harus dihindari dan juga tindakan terbaik untuk pengobatan.
Pertama, jerawat biasanya memiliki lesi lain seperti papula inflamasi, whitehead, blackhead (komedo) dan pustula dalam satu waktu bersamaan, sedangkan bisul biasanya muncul terisolasi atau sendiri saja sebagai benjolan besar, merah meradang yang memiliki nanah (sel darah putih) sebagai bentuk pertahanan tubuh yang mencoba membunuh kuman. Meski berbeda, bisul dan jerawat memiliki kesamaan, yaitu adanya bakteri dan juga folikel rambut. Abses atau bisul bisa terjadi karena adanya infeksi bakteri lokal di kulit, sedangkan jerawat terjadi di permukaan kulit karena adanya folikel rambut atau pori-pori tersebumbat terinfeksi bakteri, yang akhirnya meradang.
Selanjutnya, beberapa lesi jerawat biasanya dapat hilang sendirinya setelah beberapa hari, sementara bisul membutuhkan waktu lebih lama untuk keluar, bisa jadi berminggu-minggu, dan membutuhkan perawatan profesional seperti drainase karena pengobatan antibiotik tanpa sebuah tindakan tidak cukup.
Penyebab dan faktor risiko abses
Abses bisa muncul ketika penghalang kulit rusak, seperti adanya trauma atau robekan kecil, dan juga peradangan dimasuki oleh bakteri. Sebenarnya, munculnya bisul dengan nanah adalah bentuk respon pertahanan tubuh yang mencoba membunuh kuman atau bakteri yang memasuki area luka tersebut.
Selain itu, obstruksi pada kelenjar keringat atau minyak, folikel rambut atau lesi jerawat jenis kista yang sudah ada sebelumnya juga dapat memicu berkembangnya bisul. Terlebih, seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah memiliki risiko lebih besar mengalami kondisi ini karena tubuh mengalami penurunan untuk menangkal infeksi. Faktor lain yang menyebabkan munculnya abses adalah genetik, paparan polusi atau lingkungan yang kotor, dan kebersihan yang buruk.
Cara mengatasi abses
Jangan khawatir, baik itu bisul atau jerawat, terdapat beberapa pilihan treatment untuk mengatasi keduanya, di antaranya:
Mengidentifikasi : Sebelum memilih perawatan, mengetahui kondisi apa yang sedang dialami menjadi awalan penting. Umumnya, bisul muncul sendirian berbentuk benjolan keras yang terasa sakit, merah meradang, dan terasa hangat saat disentuh. Di sisi lain, jerawat mungkin lebih kecil dengan beberapa lesi lainnya seperti kista yang muncul di bawah permukaan kulit.
Menguras nanah : Jika yang kamu alami adalah bisul dan sudah terjadi selama berminggu-minggu, baiknya segera menemui dokter untuk mengeluarkan isi/nanah yang ada di dalam. Dengan membuat luka kecil, nanah akan dikeluarkan agar benjolannya segera mengempes dan mengecil.
Antibiotik oral : Selain melakukan prosedur menguras nanah, dokter juga akan meresepkan obat antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri yang ada.
Menjaga imun tubuh : Memiliki gaya hidup sehat dan menjaga kebersihan bisa mengurangi risiko pertumbuhan abses. Pastikan untuk mengonsumsi banyak buah dan sayur, hindari makanan/minuman manis dan tidur larut malam. Perhatikan kebersihan alat-alat sekitar yang sering kontak langsung dengan kulit.
Comments