Kalau kamu sudah pernah baca artikel 5 Jenis Makanan yang Memperburuk Masalah Kulit, kamu pasti sudah tahu kalau makanan manis ada dalam daftarnya. Bukan tanpa alasan, beberapa penelitian, salah satunya di China sudah membuktikan dampak berlebihnya konsumsi gula dapat memicu pertumbuhan jerawat bagi beberapa orang.
Tidak selalu berbentuk dessert, makanan tinggi glikemik (makanan olahan/fast-food) juga termasuk dalam makanan yang cepat berubah menjadi gula. Makanan cepat saji dapat meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh. Karbohidrat olahan (refined carbs), seperti aneka kue, roti, dan soda adalah jenis makanan yang memicu peradangan di seluruh tubuh, termasuk kulit.
Efek makanan manis pada kesehatan kulit
Setelah membaca sekilas di atas, mengonsumsi terlalu banyak makanan manis bisa memicu peradangan, termasuk di kulit. Kok bisa ya? Bisa banget, girls! Beberapa penelitian mengatakan bahwa kondisi jerawat, kerutan, dan beberapa kondisi kulit lainnya bisa dipicu oleh makanan manis. Hal ini karena :
Penuaan kulit dini (kerutan)
Ketika terjadi peradangan, tubuh menghasilkan enzim yang memecah protein baik dalam kulit, seperti kolagen dan elastin yang akhirnya mengakibatkan kulit kendur dan keriput. Gula yang dicerna secara permanen bisa menempel pada kolagen di kulit melalui proses yang dikenal sebagai glikasi.
Jerawat, hiperpigmentasi, dan bertumbuhnya bulu wajah
Selain meningkatkan efek penuaan, proses glikasi juga memperburuk kondisi kulit seperti jerawat dan rosacea. Hal ini dikarenakan kadar gula darah yang tinggi akan menyebabkan tubuh menghasilkan lebih banyak sebum (minyak), faktor lain yang berkontribusi terhadap timbulnya jerawat. Hal ini juga di dukung oleh sebuah penelitian tahun 2002 yang diterbitkan dalam Archives of Dermatology menunjukkan bukti kuat bahwa makanan tertentu dapat menyebabkan jerawat. Studi tersebut meneliti 1.200 orang di Papua Nugini dan 115 orang di Paraguay Timur, yang kebanyakan mengonsumsi makanan nabati segar dan daging tanpa lemak yang mereka pelihara sendiri tidak mengembangkan jerawat satu pun.
Lebih dari itu, semakin banyak gula yang dikonsumsi, maka semakin besar perkembangan resistensi insulin yang dapat bermanifestasi sebagai pertumbuhan rambut berlebih (hirsutisme) dan bercak hitam (akantosis nigrikan) di leher serta lipatan tubuh lainnya.
Makanan apa saja yang perlu dihindari?
Karbohidrat olahan adalah jenis makanan yang perlu diperhatikan dan dihindari, termasuk :
roti putih
permen
gorengan
es krim
jus buah yang memakai banyak gula
krim keju
selai
pizza
gula (putih dan aren)
makanan ringan kemasan serta soda.
Selain itu, meminimalisir konsumsi susu juga mampu mengurangi pertumbuhan jerawat. Hal ini didukung oleh adanya sebuah artikel pada tahun 2005 di Journal of American Academy of Dermatology yang menemukan hubungan kuat antara susu dan produk susu (seperti krim keju dan minuman sarapan instan) dengan jerawat melalui penelitian terhadap 47.355 wanita. Studi lain memaparkan 4.273 remaja laki-laki mengalami pertumbuhan jerawat karena berhubungan erat dengan konsumsi produk susu. Menurut ahli, susu mengandung hormon dan molekul bioaktif yang berpotensi memperarah jerawat. Lebih lanjut, susu dapat menstimulasi produksi sebum yang akhirnya meningkatkan penumpukan sel kulit pada folikel rambut.
Tips and Tricks menjaga kulit dari jerawat
Meski sudah memakai banyak produk perawatan kulit, apa yang kita masukan ke dalam tubuh juga merupakan poin penting yang harus dipertimbangkan. Selain itu, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menjaga kesehatan kulit, di antaranya:
Memiliki jam tidur yang cukup. Pastikan untuk tidur di bawah jam 10 malam agar tubuh dapat melakukan proses penyembuhan alami.
Mengelola stress dengan baik. Sama seperti mengonsumsi terlalu banyak gula, stress juga dapat meningkatkan kadar insulin.
Rutin berolahraga
Mengganti cemilan yang tidak sehat menjadi sayur dan buah
Ganti minuman manis/soda menjadi air mineral
Pergi menemui dokter kulit yang tepat
Comments