Kesehatan organ intim seperti vagina sudah pasti menjadi hal krusial bagi seluruh perempuan. Sama seperti organ tubuh lainnya, area kewanitaan pun tak luput dari beberapa masalah yang dapat memicu stress dan rasa tidak percaya diri.
Kondisi atau tanda-tanda adanya permasalahan vagina, seperti:
Perubahan warna, bau atau banyaknya jumlah keputihan
Kemerahan atau gatal pada vagina
Pendarahan vagina di antara masa haid, setelah berhubungan seks atau setelah menopause
Adanya tonjolan di vagina
Terasa sakit saat berhubungan
Di antara semua permasalahan, yang paling sering dan umum adalah terjadinya keputihan berlebih disertai bau yang tidak sedap. Tahukah kamu, kondisi bau tidak sedap dari daerah kewanitaan bisa terjadi karena beberapa alasan, di antaranya:
1. Adanya Infeksi jamur kulit
Adanya kondisi jamur Candida menjadi salah satu alasan daerah kewanitaan berbau tidak sedap. Menurut dokter spesialis kulit dr. Edwin Tanihaha, Sp.KK, "Infeksi jamur kulit merupakan salah satu kondisi kulit yang bisa mempengaruhi bau tidak sedap pada daerah intim wanita". Umumnya, jamur Candida terdapat di bagian tubuh lain seperti, mulut, tenggorokan, usus, hingga vagina. Penyebab timbulnya jamur ini bisa dipicu oleh lembapnya kulit daerah organ intim seperti selangkangan.
2. Parasit Trikomoniasis
Selain infeksi jamur kulit, kemungkinan lainnya yang membuat vagina berbau tidak sedap adalah terdapatnya parasit trikomoniasis. Trikomoniasis merupakan infeksi parasit Trichomoniasis vaginalis yang bisa menular lewat hubungan seks yang tidak menggunakan pengaman, seperti kondom.
3. Bacterial Vaginosis
Kondisi selanjutnya adalah Bacterial Vaginosis (BV), yang terjadi karena pertumbuhan bakteri tertentu di daerah vagina secara berlebihan. Umumnya, vagina memiliki aroma khas tersendiri, tapi dengan adanya pertumbuhan bakteri berlebih ini mengganggu keseimbangan bakteri baik dan jahat yang ada di vagina, mengakibatkan terciumnya bau tak sedap daripada yang seharusnya.
4. Adanya kondisi tertentu
Selain yang sudah disebutkan di atas, penyebab selanjutnya adalah adanya kondisi tertentu seperti kanker rahim, kanker serviks, ataupun kanker vagina. Dokter Edwin Tanihaha menambahkan, "Umumnya beberapa kasus keganasan rahim bisa juga memicu pendarahan yang tidak biasa hingga bau tidak sedap".
Itulah empat penyebab umum yang dapat memicu adanya keputihan berlebih ataupun bau tak sedap dari daerah kewanitaan. Umumnya, jika menyadari adanya permasalahan tersebut, banyak wanita memutuskan untuk membersihkan organ intim dengan sabun antiseptik khusus vagina.
Sebenarnya, amankah menggunakan sabun antiseptik untuk area vagina?
Setelah berbincang dengan dokter Edwin Tanihaha, Sp.KK, beliau tidak merekomendasikan menggunakan produk antiseptik untuk membersihkan area kewanitaan karena beberapa hal.
"Menggunakan produk antiseptik untuk area vagina berisiko mengganggu flora normal (bakteri baik) di vagina yang memicu kondisi putihan karena kandungan triclosan yang ada di dalamnya. Selain itu, menggunakan produk antiseptik secara rutin dikhawatirkan mengganggu tingkat pH vagina yang berisiko membuat kulit menjadi lebih sensitif," ujar dokter Edwin.
Lebih lanjut, dokter Edwin Tanihaha merekomendasikan untuk membersihkan dan merawat area vagina menggunakan air bersih biasa atau menggunakan sabun hipoalergenik yang memiliki tingkat pH 4.5 - 5.5 sesekali.
Kalau kamu mengalami permasalahan vagina lainnya atau menginginkan untuk merawat area vagina agar tetap sehat dan kencang, kamu bisa datang dan konsultasikan dengan dokter IORA Clinic untuk mendapatkan perawatan laser FemLift.
Baca juga: Femilift, Perawatan Meremajakan Vagina
Comments