Persoalan jerawat sering kali membuat penderitanya merasa tertekan dan tidak percaya diri. Mulai dari tekstur kulit yang menimbul serta warna kulit kemerahan. Parahnya lagi, beberapa orang mengalami jerawat hingga bertahun-tahun tanpa menyadari jerawat apa yang mereka hadapi. Jika kamu lebih sering mengalami breakout lesi jerawat besar, merah meradang dengan rasa sakit, kamu mungkin menderita jerawat hormonal.
Tidak hanya itu, terdapat ciri-ciri lain lain dari jerawat hormon. Lalu, apa itu jerawat hormonal? Yuk, kita telusuri!
Mengenal jerawat hormonal
Pada dasarnya, jerawat hormonal adalah kondisi jerawat yang sama seperti biasanya. Hanya saja, sering dikatakan jerawat hormonal karena penyebab yang mendasari tumbuhnya jerawat. Secara pasti, terjadinya jerawat hormonal disebabkan oleh perubahan atau ketidakseimbangan hormon pada seseorang, terutama pada peningkatan androgen.
Selain itu, jerawat hormonal (hormonal acne) juga dikenal sebagai jerawat dewasa (adult acne), yang umumnya diderita oleh orang dewasa ataupun yang sedang mengalami masa pubertas.
Hubungan hormon dan jerawat
Berkaitan dengan hormon, tumbuhnya jerawat hormonal didasari oleh fluktuasi hormon dalam tubuh. Hal ini terjadi ketika level hormon androgen (hormon laki-laki) meningkat atau lebih tinggi daripada hormon estrogen (khususnya pada wanita). Faktanya, tingginya kadar androgen memicu peningkatan produksi sebum, perubahan aktivitas sel kulit, peradangan, dan rentannya folikel rambut terhadap serangan propionibacterium acnes, yang menyebabkan timbulnya jerawat.
Lebih lanjut, perubahan atau peningkatan hormon biasanya terjadi di masa remaja sebagai bagian dari pubertas. Pada wanita, masa kehamilan, siklus menstruasi ataupun menopause bisa berdampak pada penurunan level estrogen yang memicu jerawat. Sindrom ovarium polikistik (PCOS) juga merupakan kondisi lain yang dapat memicu jerawat.
Ciri-ciri jerawat hormonal
Menurut dokter ahli kulit, dr. Edwin Tanihaha Sp.KK, terdapat ciri atau tanda-tanda khusus yang membedakan kondisi jerawat hormonal dengan jerawat lainnya, di antaranya:
Jerawat hormonal tumbuh di wajah bagian tengah hingga bawah, seperti pipi, dagu, rahang, dan leher
Jerawat hormonal di kebanyakan wanita sering kali breakout ketika dekat dengan jadwal menstruasi
Jerawat hormonal bisa muncul lebih dari satu atau dua benjolan, dan biasanya muncul dengan lesi yang meradang , komedo, ataupun bruntusan
Perawatan jerawat hormonal
Karena jerawat hormonal masuk dalam kategori jerawat yang sulit hilang dan kerap muncul di waktu tertentu, dokter Edwin mengatakan bahwa jerawat hormonal sering kali menyebabkan pasien merasa stress. Sulitnya mengatasi jerawat hormonal membuat pasien membutuhkan bantuan dokter ahli. Pasalnya, krim skincare yang dijual bebas tidak akan cukup dalam mengatasi kasus ini. "Jerawat hormonal tidak bisa hanya mengandalkan satu perawatan. Kondisi jerawat ini membutuhkan multi modalities (perawatan kombinasi) yang tepat dan sesuai," ucap dr.Edwin Tanihaha Sp.KK, Dip. AAAM. MHKes, FKCCS. Terkait hal ini, ia menyarankan pasien jerawat hormonal untuk datang langsung ke dokter ahli guna mendapatkan diagnosa dan perawatan.
Comments